Berjalan bergandengan tangan dengannya
Berlari dalam genggamannya yang kuat
Bersenda gurau melihat senyumnya
Bercerita mendengarkan kisahnya
Berhadapan dengan matanya yang penuh kasih sayang
Bersanding bersebelahan dengan tangannya melingkar di pinggangku
Kulihat kalenderku di meja
Kulirik jam di dinding
Detik demi detiknya kuhitung menemani kesunyian malam memikirkannya.
Dia yang belum pernah kukenal
Dia yang belum pernah kutemui
Dia yang belum pernah hadir di hidupku
Tapi dialah yang telah mengisi doa-doaku
Dialah yang telah memacuku menjadi lebih baik
Dialah yang telah mendetakan jantungku memikirkannya
Dialah yang telah ada di masa depanku
Dialah yang telah membuatku percaya
Dialah yang telah menjadi kata-kata cintaku
Entah dimana dirimu
Entah siapa dirimu
Entah bagaimana dirimu
Entah kapan bertemu dirimu
Yang kuyakini, dirimu adalah cinta jarak jauhku,
Sejauh masa kini menuju masa depan
Sejauh kesetiaan iman menuju kesucian cinta dan
Sejauh doaku kepadamu
Catatan:
Puisi ini didedikasikan untuk My Future Husband yang saat ini masih belum diketahui identitasnya namun telah kukenal dalam tiap doaku.